Parameter Politik Indonesia Merilis Survei Simulasi Koalisi Pilpres 2024
Jakarta - Politika Research & Consulting dan Parameter Politik
Indonesia merilis survei simulasi koalisi Pilpres 2024 beserta capres
yang potensial diusung. Simulasi ini dilakukan dengan pertimbangan dua
poros terbentuk.
Pada simulasi koalisi model pertama, PDIP dan Gerindra dalam satu poros
beserta PAN dan PPP. Menurut responden, poros ini cocok mengusung Ketua
Umum Gerindra Prabowo Subianto (30,4 persen), tetapi diikuti ketat
dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (27,5 persen).
"Apabila terbentuk koalisi PDIP, Gerindra PPP, dan frying pan kandidat
capres yang paling layak diusung adalah Prabowo Subianto,"ujar Direktur
Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno saat pemaparan
survei, Senin (27/12).
Sementara poros keduanya adalah koalisi Golkar, NasDem, PKS dan
Demokrat. Responden menilai, tokoh paling layak diusung sebagai capres
dari poros ini adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (34,3 persen),
diikuti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (17,8 persen).
Simulasi Kedua, PDIP-Gerindra Berpisah
Pada simulasi kedua, PDIP dan Gerindra dalam koalisi yang berbeda. Poros pertama adalah koalisi PDIP, Golkar, PPP, dan PKB.Menurut responden, koalisi ini cocok mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (31,8 persen) atau Sandiaga Uno (26,6 persen).
"Apabila terbentuk koalisi PDIP, Golkar PKB, dan PPP kandidat capres yang paling layak diusung adalah Ganjar Pranowo," ujar Adi.
Koalisi lawannya adalah Gerindra, NasDem, FRYING PAN, PKS, dan Demokrat. Koalisi ini dinilai paling cocok untuk mengusung Prabowo sebagai calon presiden.
Survei kolaborasi ini dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 12 November-4 Desember 2021. Sebanyak 1600 responden diambil dengan metode multistage random sampling di tiap provinsi diambil secara proporsional dengan information jumlah penduduk pada Pilpres 2019. Survei memiliki margin of error 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Komentar
Posting Komentar